Ada bermacam-macam jenis wawancara sesuai dengan tujuannya ataupun sifat-sifat yang lain yang ada dalam wawancara, seperti jumlah orang yang diwawancarai dan menurut peranan yang dimainkan.
Menurut Bimo Walgito (2005) jenis dan tujuannya, wawancara dapat dibedakan menjadi :
1. The employment interview,
2. Informational interview,
3. Administrative interview,
4. Counseling interview,
konselor dapat dengan menggunakan (wawancara ketenagakerjaan) The employment interview karena hal ini ditujukan untuk mendapatkan gambaran sampai mana sifat-sifat yang dipunyai oleh seseorang terhadap kreteria yang diminta oleh suatu employment. Informational interview yaitu interview yang ditujukan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Interview yang dijalankan untuk keperluan administrasi atau biasa disebut dengan Administrative interview, misalnya untuk kesejahteraan organisasi, untuk mendapatkan perubahan-perubahan di dalam tindakannya ( change in behavior ). Dalam konseling bisa juga menggunakan Counseling interview yaitu interview yang dijalankan untuk keperluan konseling. Interview ini khas dipergunakan dalam proses konseling untuk membantu mencari solusi yang terbaik.
Menurut Bimo Walgito (2005) jumlah orang yang diinterview, wawancara dapat dibedakan menjadi :
1. Interview perorangan (individu),
2. Interview kelompok, yaitu wawancara yang dilakukan secara kelompok.
Menurut Menurut Bimo Walgito (2005) peranan yang dimainkan, wawancara dapat dibedakan menjadi :
1. The non directive interview,
2. The focused interview,
3. The repeated interview,
Menurut Bimo Walgito ( 2005:82) Berdasarkan sifatnya, wawancara dibedakan menjadi :
1. Wawancara langsung, yaitu wawancara yang dilakukan dengan seseorang untuk memperoleh keterangan mengenai orang tersebut.
2. Wawancara tidak langsung, yaitu wawancara yang dilakukan dengan seseorang untuk memperoleh keterangan mengenai orang lain.
3. Wawancara insidentil, yaitu wawancara yang dilakukan sewaktu-waktu bila dianggap perlu.
4. Wawancara berencana, yaitu wawancara yang dilakukan secara berencana pada waktu yang telah ditetapkan.
Menurut Bimo Walgito (2005) jenis dan tujuannya, wawancara dapat dibedakan menjadi :
1. The employment interview,
2. Informational interview,
3. Administrative interview,
4. Counseling interview,
konselor dapat dengan menggunakan (wawancara ketenagakerjaan) The employment interview karena hal ini ditujukan untuk mendapatkan gambaran sampai mana sifat-sifat yang dipunyai oleh seseorang terhadap kreteria yang diminta oleh suatu employment. Informational interview yaitu interview yang ditujukan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Interview yang dijalankan untuk keperluan administrasi atau biasa disebut dengan Administrative interview, misalnya untuk kesejahteraan organisasi, untuk mendapatkan perubahan-perubahan di dalam tindakannya ( change in behavior ). Dalam konseling bisa juga menggunakan Counseling interview yaitu interview yang dijalankan untuk keperluan konseling. Interview ini khas dipergunakan dalam proses konseling untuk membantu mencari solusi yang terbaik.
Menurut Bimo Walgito (2005) jumlah orang yang diinterview, wawancara dapat dibedakan menjadi :
1. Interview perorangan (individu),
2. Interview kelompok, yaitu wawancara yang dilakukan secara kelompok.
Menurut Menurut Bimo Walgito (2005) peranan yang dimainkan, wawancara dapat dibedakan menjadi :
1. The non directive interview,
2. The focused interview,
3. The repeated interview,
Menurut Bimo Walgito ( 2005:82) Berdasarkan sifatnya, wawancara dibedakan menjadi :
1. Wawancara langsung, yaitu wawancara yang dilakukan dengan seseorang untuk memperoleh keterangan mengenai orang tersebut.
2. Wawancara tidak langsung, yaitu wawancara yang dilakukan dengan seseorang untuk memperoleh keterangan mengenai orang lain.
3. Wawancara insidentil, yaitu wawancara yang dilakukan sewaktu-waktu bila dianggap perlu.
4. Wawancara berencana, yaitu wawancara yang dilakukan secara berencana pada waktu yang telah ditetapkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar